Sabtu, 09 Agustus 2014

contoh dialog : masa kecil


Masa kecil

Dulu sewaktu Feriska Lageshia ( khila ) SD, ia punya kisah pertemanan yang tak dapat dilupakan yaitu seorang kakak kelas bernama Christian kelas 6 SD sedangkan Khila kelas 1 SD, saat itu Christian selalu jail padanya.

Cristian            : ( mengagetkan khila ) “Door.”
Khila                : “Aduh ngagetin aja, kak.” (terkejut dan sewot )
Cristian            : ( sambil tertawa ) “Sorry banget deh abis kamu lucu sih.”
Khila                : “Boneka kali lucu.”

( Suatu pagi saat Khila ingin masuk kelas tiba-tiba ada yang memanggilnya dengan kencang ).

Cristian            : (memanggil dengan kencang ) “Khila cabi.”
Khila                : “Hhmm.”
Cristian            : “Telingamu itu nggak pake anting, ya ?”
Khila                : “Iya, emang kenapa kak.”
Cristian            : “Nih ya khi, kata anak cewek di kelasku kalo ada cewe yang gak pake anting, itu           kalo ketahuan guru bakal ditembak kupingnya.”
Khila                : ( takut sambil memegang telinga ) “Haah ? masa ?”
Cristian            : “Ihh, seriusan.”(menegaskan )

( Suatu hari saat khila sampai di rumah )

Ibu                   : “Khila, Ibu ingin bicara sebentar sama kamu.”
Khila                : ( penasaran ) “Ada apa, Bu ?”
Ibu                   : “Jadi begini Khila, kita sekeluarga akan pindah ke Bekasi karena ayahmu akan ditugaskan di sana.”
Khila                : ( sedikit sedih dan dongkol ) “Lalu, bagaimana dengan sekolah dan teman-teman khila, Bu ?”
Ibu                   : “Jangan khawatir, kamu akan dapat sekolah dan teman-teman baru disana.” ( meyakinkan )
Khila                : “Lalu, kapan kita akan pindah ?”
Ibu                   : “Besok Ibu akan mengurus surat perpindahanmu.”

( Keesokan paginya di sekolah)

Ibu                   : ( memasuki ruang kepala sekolah ) “Jadi begini pak, saya akan mengurus surat perpindahan anak saya ke bekasi karena ayahnya akan di tugaskan disana.”
Kepala sekolah: (setelah berbicara beberapa lama ) “Baik bu, saya akan mengurus surat perpindahan Khila secepatnya.”
Ibu                   : “Terimakasih pak, atas waktunya.”( keluar dari ruangan )

( Siang harinya di rumah wali kelas Khila )

Ibu                   : ( mengetuk pintu ) “Assalamu’alaikum.”
Wali kelas       : ( membuka pintu ) “Wa’alaikumsalam. Ada yang bisa saya bantu, Bu ? ”

(Setelah beberapa lama berbicara di ruang tamu )

Ibu                   : “Baiklah pak terimakasih atas waktunya, maaf mengganggu.”
Wali kelas       : “Ya, sama-sama. Semoga kamu mendapat teman baru ya, Khila.”

( Di teras depan rumah )

Christian          : ( keluar rumah ) “Mau pindah ya ?”
Khila                : “Hhmm.”
Christian          : “Aku nggak percaya kamu bakalan ninggalin aku secepat ini dan mulai sekarang nggak ada cewek cabi yang bakal aku jaili setiap hari.” ( ucapnya dalam hati )

Hari itu hari terakhir Khila dapat melihat sosok kakak kelasnya dan sampai hari ini Khila tidak pernah berjumpa dengan Christian lagi. Padahal Khila ingin bertemu dengan Christian lagi, Khila ingin mengenang masa lalu yang belum sempat selesai.